Rumah yang terletak di daerah Pondok Bambu, Jakarta Timur ini, memang tampak sangat berbeda dari para tetangganya. Dia berdiri dengan kokoh dan seakan ingin “memberitahu” lingkungan sekitarnya yang masih terbilang konvensional, bahwa hanya dengan sedikit perombakan, tampilan bangunan lama bisa berubah total.
Lingkungan rumah tinggal keluarga Rusdi Martunus ini adalah sebuah komplek perumahan dengan bangunan bergaya tropis satu lantai. Karena ingin tampil beda, Rusdi menggunakan jasa seorang arsitek, yaitu Yose Ferdian, untuk membuat rumahnya tampil sangat berbeda dari yang lain. Setelah melihat kondisi bangunan awal, Yose pun memutuskan untuk tidak banyak mengubah struktur awal, hanya sedikit mengurangi dan menambah dinding, sehingga akhirnya bangunan bisa tampil sangat berbeda dari sebelumnya.
Bangunan yang “Fresh”
Awalnya, keluarga dengan tiga orang anak ini menginginkan sebuah rumah yang fresh, tampak “baru”. Untuk menjadikan rumah asal yang bergaya tropis ini menjadi “baru”, sang arsitek pun menerapkan gaya modern di rumah ini. Gaya modern minimalis biasanya akan mengubah seluruh bentuk dan struktur rumah asal, karena gayanya yang cukup jauh berbeda dari rumah tropis. Namun tidak demikian dengan Yose, dia tetap sebisa mungkin memanfaatkan dinding dan kolom struktur yang sudah ada, hanya polesannya saja yang dibuat sangat berbeda.
Dinding depan rumah yang tadinya polos, oleh Yose diolah menjadi lebih dinamis dengan permainan bidang yang dimaju-mundurkan. Ada satu bidang menonjol berbentuk segienam yang sangat jelas terlihat, dipertahankan di tampak depan rumah ini, hanya saja sebelum dirombak.
Warna-warna yang digunakan tak banyak, hanya dominasi hitam dan putih agar tidak tampak terlalu “ramai”.
Selain perubahan tampak, penghawaan di rumah ini dulunya kurang begitu baik, sehingga di dalam rumah terasa panas dan tidak nyaman. Untuk mengatasi hal ini, arsitek jebolan Trisakti ini mengatasinya dengan menggunakaan jalusi di setiap pintu dan jendela. Dengan demikian, udara pun lebih bebas keluar masuk rumah, sehingga di dalam rumah terasa lebih sejuk. Ditambahkan pula sebuah kolam di foyer; kolam ini berhubungan dengan kolam di depan rumah. Menurut sang arsitek, air yang membawa angin segar ke dalam rumah akan membuat suasana lebih sejuk.
Ruangan Sesuai Perilaku
Untuk pengaturan ruangan, Yose benar-benar memasukkan kegiatan yang selalu dilakukan oleh sang pemilik ke dalam rumah ini. Misalnya saja, keluarga ini tak pernah menggunakan jasa pembantu. Karena itu, ruangan untuk pembantu pun ditiadakan, sehingga ruangan yang lain bisa lebih dioptimalkan luasannya.
Kegiatan utama yang paling sering dilakukan oleh keluarga ini adalah mengadakan acara-acara keluarga dan pengajian di rumah. Karena itu, dibuatlah sebuah ruangan besar di tengah rumah ini untuk menampung acara tersebut. Ruangan ini jika tidak digunakan untuk acara, digunakan untuk ruang makan dan ruang keluarga. Bahkan di lantai 2 pun, dibuat juga sebuah ruangan serbaguna seperti di lantai 1 untuk menampung kegiatan serupa. Mushola dibuat di dekat ruang keluarga lantai 1, agar saat pengajian bisa lebih hikmat.
Dibuatnya ruang serbaguna di lantai 1 dan 2 membuat tidak ada pemisahan ruang privat dan publik di rumah ini. Satu-satunya ruangan yang sangat privat di rumah ini hanyalah kamar tidur. (lia)
LOKASI: KEDIAMAN KELUARGA H. M. RUSDI MARTUNUS—Hj. ROSITA ASIKIN, PONDOK KELAPA, JAKARTA TIMUR
Sumber : www.tabloidrumah.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar